Siti Horiah mencoba kuat, seperti hujan yang tidak pernah lelah jatuh berkali-kali!

Jumat, 30 Desember 2016

Mencuri Dari Tuhan Kembali

Tuhan, aku pernah mencuri darimu dulu. Aku pernah berbohong padamu ketika hujan yang kubenci jadi kurindu dan ketika yang dekat ku buang jauh. Teman, persahabatan dan watu bersamamu.. Hujan ternyata ikut berbohong. Dia tidak indah, tidak juga menyejukkan. Kamuflase yang dibangun sangat baik. Hingga akhirnya kemarin, aku kembali membenci hujan dan tanah yang basah

Tuhan maafkan aku mencuri darimu lagi. Ada lagi yang mencoba menyeretku menjenguk kolong Eiffel. Aku sadar aku jatuh cinta kembali dengan hujan dan aku paham itu adalah hal yang salah. Maafkan aku Tuhan, rintik-rintik nya terlalu romantis, bunyinya menyingkap semua kenangan dan membawa bahagia. Begitupun dengan genggaman nya yang menahanku untuk tetap disini.

Sungai dibawah sini, terlihat tenang dan beriak merdu karena tetesan hujan. Tuhan, apa aku hanya berpura-pura mencintai hujan yang sekarang? Aku tidak paham. Aku tidak ingin terjebak kedua kali dalam guyuran hujan yang sama. Aku takut Tuhan, karena hujan pasti akan berlalu, cepat atau lambat. Atau aku bermain-main saja dibawah sana, sepertinya menyenangkan. Tapi aku takut basah dan aku membenci bau hujan.

Maafkan aku Tuhan, lagi-lagi aku mencuri darimu. Biarkan aku kuat dengan sakit ini dan bawalah sang Pencinta Hujan ke bawah kolong Eiffel disini, aku menunggu dengan bahagia. Bukan karena hujan yang datang dengan ketidakpastian, tapi karena aku menunggunya.