Siti Horiah mencoba kuat, seperti hujan yang tidak pernah lelah jatuh berkali-kali!

Sabtu, 16 Juli 2016

Membenci apa yang kita cintai!




Parkiran rollercoaster ini kembali sepi setelah semuanya pergi.
Menjadi sepi tak berisik lagi, tidak ada teriakan ketakutan itu lagi
dan tidak ada bunyi tawa sedikitpun.
Yang ada kini hanyalah bunyi putaran roda rollercoaster yang sengaja aku jalankan tanpa ada yang mengisi disana.
Aku melamun menatapnya sambil memikirkan kapan roda-roda itu akan kuhentikan dan kupersilahkan orang lain menikmati sensasinya.

Kamu bohong, kamu pendusta dan kamu jahat wahai orang yang mengatakan dan menjanjikan bahwa “kolong eiffel lebih menyenangkan ketimbang rollercoaster!”.
Ya, kamu bilang disana indah, disana menyenangkan apalagi jika aku pergi denganmu.
Hingga akhirnya aku mempersilahkanmu untuk naik ke sana, ke atas sana, berputar, terbalik dan meluncur besamaku di rollercoaster.
Aku yang tak pernah sama sekali menaikinya dan hanya menikmatinya dari parkiran sini akhirnya mau duduk bersamamu hanya untuk membuktikan semuanya sebelum kamu mengajakku menikmati senja di bawah menara besi cantik itu.

Menyenangkan? Iya.
Menakutkan? Iya, tapi kamu menghapus ketakutanku diatas sana.
Kamu bisa membuatku mau membuka mata ini untuk menatap ketinggian yang kutakutan.
Kamu mengajarkanku artinya mencintai sesuatu hal yang aku benci
Dan kamu adalah objek pertama yang kugunakan untuk belajar.
Kamu harus tahu wahai pecinta hujan, untuk mencintaimu dan mengizinkanmu naik ke rollercoaster, aku membutuhkan waktu yang sangat lama.
Bersabar dengan keadaanmu dan perbedaan kita adalah sebuah kesulitan yang harus kujalani, namun aku bersabar untuk menahanmu disini.
Terkadang aku ingin melompat saat permainan ini berjalan, tapi kamu memegang tanganku erat hingga kau yang membuat aku yang tak bisa melepas genggamanku sendiri dari lenganmu.

Ditengah permainan ini kadang ada yang datang, memanggilku dan mengajakku untuk turun.
Untuk kemudian menemaninya menikmati rollercoaster ini.
Tapi aku mengahargaimu, kamu yang telah melewati beberapa putaran ini bersamaku.
Sekalipun yang datang adalah yang aku rindukan.
Aku menghiraukau semua yang datang dan berpikir untuk menutup kawasan ini dari orang lain.
Ingin menikmatinya berdua denganmu hingga lelah dan pergi ke Eifeel bersamamu.

Ya, kamu menjanjikan banyak hal.
Walau kamu tak bisa melakukan apa yang aku inginkan.
Tapi aku hanya tertawa dengan tingkahmu, memakluminya dan melupakan kesalahanmu.
Kamu mendengarkan semua keluhku dan aku bahagia.
Walau kamu mengambil banyak hal dari waktu yang kumiliki.
Kamu membuatku lupa segalanya, lupa mematikan mesin ini.
Hingga terlewat 22 putaran.
Terimakasih untuk 22 putaran yang memusingkan ini.
Terimakasih telah menghentikan permainan ini
Melawan hati dan meninggalkan banyak orang demi mu adalah pengorbanannya.
Kini kamu kembali mengajarkanku
Kamu mengajarkanku membenci apa yang aku cintai.
Dan lagi-lagi kamu adalah objek pertama belajarku

Ya, kamu perindu purnama
Aku membencimu
Tapi tak membenci kenangan itu atau permainan ini
Bertemu denganmu memanglah bukan suatu kesalahan
Yang salah adalah waktu yang mengajariku mencintaimu

Aku tahu saat ini pasti akan datang.
Saat berharap kamu bisa membantu aku menyentuh awan dari rollercoaster
Saat itu juga kamu menghentikan permainan ini dan pergi tanpa basa basi
Pergi untuk mencari permainan lain
Mungkin benar, pencaci hujan tak akan bisa bersama pencintanya
Namun itukah alasannya?
Atau yang lain? Entahlah aku tidak tahu
Karena enggkau pergi bahkan sebelum aku sadar permainan ini telah berhenti


foto : goole