Malam
ini bagi gua adalah malam yang seru, yah beda sama malam-malam biasanya. Tiap
gua begadang ditengah malem gini gua pasti sendiri, sendiri dan sendiri terus.
Tapi enggak untuk malam ini, temen gua yang gak usah kita sebutkan namanya
kebetulan mau menemani malam gua ini walaupun kita Cuma berinteraksi lewat
jejaring sosial aja, tapi bagi gua udah cukup kok buat dia karena udah mau
menemani malam ini. ya setidaknya untuk malam ini gua gak terlihat bosen. Percakapan
demi percakapn udah kita lontarkan satu sama lain. Sampai pada akhirnya gua
tahu kalo dia itu suka banget nulis puisi. Gua pun menantang dia untuk
ngebuatin gua puisi. Dan entah kenapa dia pun mau membuatkan gua sebuah puisi.
Cuma kali ini beda, konsep bikin puisinya dia itu adalah dengan lempar kata
dimana gua harus memberikan dia beberapa kata yang nantinya akan dia jadiin
sebuah puisi. Ini adalah beberapa puisi yang berhasil dia rangkai dari beberapa
kata yang gua lemparkan on the spot ke dia.
Manis
terlihat manis senyumu di senja hari
tersipu malu oleh jingganya mentari
hingga malam menyambut bersama bintang-bintang di langit kelabu
entah apa arti senyum manismu di jingga itu
tersipu malu oleh jingganya mentari
hingga malam menyambut bersama bintang-bintang di langit kelabu
entah apa arti senyum manismu di jingga itu
Hujan
hujan menemaniku
menanti hadirmu
ketika hari itu terasa kalbu
dan awan pun enggan menyeka airmata langit itu
ketika hari itu terasa kalbu
dan awan pun enggan menyeka airmata langit itu
Lari
entah mengapa kau berlari ketika coba kita nikmati langit
pagi
dengan senyun mentari di ujung langit yang terlihat malu,,
entah mengapa kau pergi tinggalkan hati disaat sepi mengintai dari kejauhan
dengan senyun mentari di ujung langit yang terlihat malu,,
entah mengapa kau pergi tinggalkan hati disaat sepi mengintai dari kejauhan
Mati
kemana perginya hati disaat ku mulai membuka mata dari
mimpi,, apa ia pergi atau telah mati.
namun yang ku tau ia tak akan mati sekalipun ia telah layu
namun yang ku tau ia tak akan mati sekalipun ia telah layu
Yang terakhir
tersisa sajak yang tak sempat kuucapkan pada bintang yang
bersinar di kejauhan malam,.
pada langit yang menjadikanya biru,.
pada awan yang menjadikanya kelabu,.
dan ini yang terakhir kali ku tau bahwa kau pun ikut terharu menanti sajakku
pada langit yang menjadikanya biru,.
pada awan yang menjadikanya kelabu,.
dan ini yang terakhir kali ku tau bahwa kau pun ikut terharu menanti sajakku
yah, itulah puisi hasil karya temen gua yang sedang galau, sebenernya gua gak bisa mengambil kesimpulan apa maksud kelima puisi tersebut. karena gua gak terlalu paham masalah puisi. yang gua rasa sih dari puisi satu ke puisi lainnya ada selipan kepingan cerita cintanya temen gua itu .
0 Obrolan:
Posting Komentar