Siti Horiah mencoba kuat, seperti hujan yang tidak pernah lelah jatuh berkali-kali!

Senin, 09 Desember 2013

KEMBANG API KORUPSI



DILARANG MENYONTEK yah anak-anak” ucap guru saya saat dimasa ujian sekolah. Sebelumnya saya menyangka bahwa saya hanya akan mendengarkan ungkapan sederhana ini saat itu saja. Namun ternyata pikiran saya salah, hampir setiap kali saya menempuh ujian sekolah lainnya, saya lagi-lagi mendengar ungkapan itu kembali.
“Ayo anak-anak kerjakan sendiri yah ujiannya, dilarang MENYONTEK.” Awalnya saya sering tersenyum geli sendirian setiap kali mendengarkan ungkapan itu lagi. Sampai pada saatnya saya merasa sudah tidak asing mendengar ungakapan tersebut. Bagaimana tidak, hampir semua guru dan hampir setiap waktu aktif belajar beliau-beliau itu akan selalu mengucapkan larangan itu lagi pada murid-muridnya.
Entahlah terlalu banyak pertanyaan yang muncul dalam benak saya ketika mendengar gaungan ungkapan itu kembali di dalam kelas belajar. Sebenarnya bagaimana cara kerja ungkapan sederhana itu sehingga bisa menghipnotis dunia pendidikan dengan maknanya? Pikiran pendek saya sewaktu masih duduk dibangku pelajar membuat saya memiliki beberapa list pertanyaan tentangnya. Bingung rasanya dengan apa yang harus saya lakukan dengan ungkapan ini dan apakah menyontek ini termasuk dalam tindakan kriminal?
Kini semuanya berubah setelah saya menjadi mahasiswa, saya sadar dan semakin paham akan pentingnya keberadaan ungkapan itu di dunia pendidikan. Dunia perkuliahan membuat mata saya terbuka akan makna ungkapan sederhana itu.
“DILARANG MENYONTEK” ya, kini saya baru menyadari ungkapan sederhana ini adalah sebuah ungkapan yang mampu mengubah dunia.
Menyontek atau menjiplak hasil pekerjaan seseorang adalah suatu fenomena yang tidak bisa lepas dari kehidupan para pelajar bahkan untuk seorang mahasiswa sekalipun. Padahal kata-kata sederhana “DILARANG MENYONTEK” ini tidak pernah ada hentinya bergaung didalam suasana kelas belajar. Ya, bukan hanya terdengar saat ujian saja bahkan saat mengerjakan pekerjaan rumah (PR) sekalipun, guru-guru selalu memperingatkan siswanya untuk tidak menjiplak hasil pekerjaan siswa lain.
BUKAN PELAJAR KALAU TIDAK MENYONTEK” ungkapan ini adalah ungkapan kecil yang tanpa sengaja sering terlontar dari mulut para pelajar sebagai balasan dari ungkapan larang diatas. Sepertinya tidak perlu teori yang muluk-muluk tentang bagaimana menyontek telah menjadi tradisi dan mendarah daging dikalangan para pelajar. Bahkan belakangan ini menyontek bukan lagi menjadi momok sebuah tindakan kriminal didalam lingkungan belajar. Monyontek dapat dikatakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar.
 Ya, hampir semua pelajar pernah melakukan tindakan menyontek ini. Bagi mereka menyontek adalah suatu kegiatan yang sangat biasa dilakukan saat ujian berlangsung, walaupun guru pengawas telah memperingati tentang keberlakuan larang menyontek berkali-kali. Sampai-sampai mereka memiliki trik-trik khusus tersendiri dalam menyontek agar tidak di ketahui oleh para guru pengawas.
            Menyontek menjadi rutinitas yang tak pernah absen dalam dunia pendidikan ini terjadi bukanlah sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pelajar. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya fenomena ini, salah satunya adalah hilangnya tujuan awal dari pendidikan sekolah ini. Bagaimana tidak, kurikulum padat yang dibuat pemerintah saat ini mengakibatkan para siswa hanya datang kesekolah dengan tujuan untuk mencari nilai bukan lagi untuk mencari ilmu yang bermanfaat sepenuhnya. Ya, mereka mencari nilai bukan ilmu. Itulah sebabnya kebanyakan para pelajar menghalalkan segala cara agar mendapatkan nilai yang bagus nantinya, seperti menyontek pekerjaan orang lain atau bekerjasama dengan teman saat ujian berlangsung.
            Ternyata dampak negatif dari kurikulum yang ada saat ini adalah membuat para pelajar merasa kewalahan dalam belajar, mereka dituntut untuk memiliki skill dan ilmu yang banyak dalam waktu yang singkat. Bagi para pelajar yang kurang mampu mengejar kurikulum yang diterapkan saat ini, mereka kebanyakan akan mengandalkan segala cara agar mendapat nilai sekolahnya yang setara dengan teman-temannya yang memiliki kemampuan yang sangat baik dalam bidang akademik.
            Saat ini fenomena menyontek bukan saja dilakukan sepenuhnya oleh para pelajar, sering kita mendengar kasus jawaban ujian nasional yang bocor di sekolah-sekolah atau bahkan tentang kasus seorang kepala sekolah dan para guru yang memberi jawaban kepada anak muridnya saat ujian nasional agar semua murid disekolahnya itu lulus dengan nilai yang tinggi sehingga menaikan prestasi sekolah tersebut.
            Jelas saja ini adalah sebuah tindakan kolusi dan korupsi yang terjadi dalam dunia pendidikan. Ternyata menyontek adalah sebuah kerikil kecil penyangga jembatan korupsi nantinya. Menyontek juga bisa dibilang sebagai percikan kembang api korupsi. Ya, bisa dibilang menyontek adalah tindakan awal untuk korupsi. Mungkin hal inilah yang menyebabkan banyaknya kasus korupsi yang muncul di Negara ini.
            Bukan menyalahkan tentang kurikulum yang padat saat ini, atau bahkan menyalahkan pihak sekolah yang terlalu ambisius mengejar ranking sekolah yang tinggi dengan cara membocorkan jawaban Ujian Nasional. Tetapi lebih membahas tentang kearah fenomena tindakan menyontek yang dilakukan oleh para penerus bangsa yang marak terjadi. Sangat memalukan sekali, ternyata inilah yang menyebabkan Indonesia tidak pernah hentinya terkepul asap-asap KKN.

            
 Kita tahu bahwa pendidikan memiliki peranan penting pada pengembangan manusia. Tak dapat dipungkiri seharusnya pendidikan adalah kunci yang membebaskan bangsa dari sebuah kemiskinan dan kebodohan. Namun yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia adalah tindakan kriminal menyontek yang saat ini sudah dianggap biasa dan sering dilakukan di kalangan pelajar.
            Teringat ungkapan yang tak pernah jenuh diucapkan oleh para pahlawan tanpa tanda jasa yaitu “ DILARANG MENYONTEK”. Harusnya kita lebih mau membuka mata, hal kecil seperti inilah yang terlewat yang justru dapat mengubah dunia dengan maknanya. Bagaimana Indonesia mau maju nantinya jika para penerus bangsanya sendiri telah melakukann korupsi sejak masih usia pendidikan, yang seharusnya di usia ini mereka membina akhlak dan pendidikannya agar kelak menjadi penerus bangsa yang hebat sehingga bisa memimpin bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Mewujudkan Indonesia tanpa korupsi adalah sebuah cita-cita bersama. Tak jarang ikhtiar menuju Indonesia bebas korupsi ini menimbulkan rasa frustrasi mendalam. Namun hal kecil seperti inilah yang dapat membangun budaya bebas korupsi sedari muda. Sehingga akan  menumbuhkan sebuah pemahaman bersama antikorupsi hingga di tingkat lokal dan individu.

Rabu, 27 November 2013

Berani pada Mimpi



Ayah bilang aku adalah seorang pemberani dan aku pun percaya itu. Aku pun berani percaya pada mimpi dan seluruh angan-angan termuluk yang aku miliki.
          Impian yang manis itu adalah ketika impian yang yang kita impikan dan perjuangkan itu adalah bukan untuk diri kita sendiri, dan impian yang berani itulah adalah impian yang akan menjadi kenyataan. Berani memiliki impian ketika banyak mulut diluar sana menyuarakan suara yang sama yaitu impianmu tidak akan mungkin tergapai oleh tanganmu.
          Aku punya kehidupan dan aku punya mimpi. Butuh usaha lebih memang untuk bangun dari tidur dan mewujudkan impian yang kita miliki, tapi percayalah jika kita memiliki kemauan yang lebih kuat dari impian kita maka tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk dicapai.
          “Kamu adalah kamu yang seharusnya tanpa ada kata ‘tapi’ karena orang lain” nasehat ayahku.



Selasa, 05 November 2013

Semua Tentang Ketulusan

Hanya orang-orang yang kuatlah yang mampu bangkit dan bersiap untuk kembali jatuh cinta, setelah cinta itu sendiri mendorong mereka jatuh dari langit emas kehijauan. Hanya mereka yang mampu untuk belajar mengerti apa arti nya kehilangan, dan sadar mengapa ada orang yang diciptakan hanya untuk singgah sebentar di hati mereka.
    Mereka tersenyum ketika mereka melihat masa lalu mereka yang indah dan sejenak mereka pun kembali tersadar kalau masa depan yang telah menanti disana itu jauh lebih indah.
    Meraka mampu bangkit kembali ketika mereka ingat diri mereka pernah menjadi orang yang tidak berarti di hati orang lain itu. setelah itu, mereka mampu menemukan tempat lain yang mereka rasa dapat memberikan rasa nyaman untuk bersandar nantinya.







    Kalau ditanya, mereka pun paham apa yang pernah mereka lakukan dimasa itu adalah apa yang selama ini mereka pertaruhkan untuknya, namun hanya diartikan bagian dari basa basi kehidupan oleh seseorang disana.
    Terkadang mereka berpikir untuk tidak lagi jatuh cinta karena mereka tahu bagaimana rasa sakitnya kehilangan yang selama ini menjadi semangatnya dipagi hari. Namun mereka tahu kalau cinta itu artinya memberi tanpa pernah perduli adanya balasan, dan mereka harus rela ketika pemberian mereka itu tidak disambut baik olehnya. Karena hakikatnya cinta itu adalah ketulusan.

Katanya Persahabatan itu Manis

Tidak pernah ada kata habis, saat kita membicarakan tentang arti dari sebuah persahabatan. Hanya persahabatan yang manislah yang mampu mengemas kehidupan ini menjadi lebih ringan.

                “Seorang sahabat adalah seseorang yang tahu kapan harus membiarkan kita mengatasi masalahnya sendiri agar kita tumbuh lebih matang dan mandiri.” Spongebob

Sadar atau tidak ada seseorang disana yang selalu ada diwaktu yang kamu butuhkan. Ketika air matamu hampir jatuh, mereka datang untuk membendung air mata tersebut. Ketika kamu berkutak dengan kusutnya masalah yang membuatmu menghabiskan waktu disana, mereka datang meluruskan kekacauan itu, dan ketika kamu lelah saat waktu seolah-olah mempermainkanmu mereka kembali dan memberi sandaran pundak untukmu menghilangkan kesahmu. Ya, tanpa sadar mereka selalu ada didekatmu sebelum kau minta dan tanpa pernah meminta timbal balik apapun darimu.

Percaya atau tidak, hanya sahabat yang rela menghabiskan waktunya berjam-jam untuk mendengarkan ceritamu hari ini di luar sana. Mereka tidak pernah lelah dan bosan ketika mereka harus memperhatikan bibir kecilmu berceloteh tentang hal kecil yang menghambat jalanmu tadi pagi. Bagi mereka, tidak ada ‘penghapus’ amarah selain tawa canda dan celotehan kecilmu.








Terkadang kita melupakannya disaat kita sedang bersama orang yang sedang kita ‘cintai’ dan terkadang kita lupa mengucapkan kata “terimakasih” padanya setelah mereka menggandeng kita keluar dari masalah. Kita pun terkadang lebih memilih melampiaskan amarah yang ada pada sahabat kita ketimbang dengan yang lain. Tapi percayalah ketika kamu harus jatuh lagi kejurang karena kecerobahan yang kau lakukan dalam hidup ini, maka tengoklah ke atas sana, lihatlah, mereka ada disana dengan tangan terjulur kebawah bersiap untuk menggapaimu dan kembali membawamu ke atas.

Masih dan harus tetap tersenyum karena kamu memiliki sesosok sahabat. Apapun keadaannya dan siapapun mereka sejatinya mereka adalah salah satu harta dunia yang kau miliki dan sama sekali tak bisa ternilai harganya. Hargailah persahabatan yang manis ini. Mungkin kamu memiliki banyak teman, namun tidak semua teman bisa berperan sebagai seorang sahabat. Dan butuh waktu panjang untuk menemukan mereka yang baru. Karena mereka tak pernah tergantikan oleh siapapun, mereka adalah mereka, mereka yang berharga dengan kesederhanaannya.

Dan ingatlah ketika mereka tidak sedang bersamamu, mereka itu tidak sedang benar-benar pergi meninggalkanmu tetapi mereka sedang mengajarkan padamu arti dari sebuah kehilangan.


Jumat, 11 Oktober 2013

PACARAN SATU ORGANISASI




Menurut loh gimana dengan kasus pacaran satu organisasi? Seru kah? Senang kah? Atau enggak banget?
Gimana yah, emang gak ada yang bisa disalahkan sih dengan kasus yang satu ini. Entah salah mereka yang pacaran didalam organisasi, atau salah organisasi itu sendiri yang mengakibatkan mereka bisa pacaran. Pacaran dan organisasi itu adalah dua hal yang sangat berbeda tapi memiliki hubungan yang erat satu sama lain.
 Lebih tepatnya pacaran dalam organisasi itu ngebuat semua hal dalam organisasi jadi berbeda. Kalau dibilang beda gue sendiri juga susah menafsirkan perbedaan yang ada seperti apa. Tapi yah coba deh kita pikir-pikir, pacaran adalah aktiffitas yang dilakukan oleh  hanya dan dua orang saja cukup gak lebih sedangkan organisasi adalah kegiatan yang selayaknya gak bisa dilakuin oleh Cuma dengan dua orang itu saja. Oke memperjelas masalahnya, jadi mungkin kasus disini adalah mereka yang pacaran adalah salah satu bagian dari anggota organisasi itu sendiri.
Menguak fakta yang terjadi dilapangan, terlalu sering intensitas seseorang bertemu ternyata akan menimbulkan perasaan yang berbeda dari sebelumnya. Itulah sebabnya banyak organisasi yang gak memiliki azas kekeluargaan pun memiliki suasana senyaman keluarga sendiri. Gak heran deh kalau banyak  para anggotanya yang cinlok alias cinta lokasi satu sama lain. Kalau udah kaya gini sih, berarti emang bukan salah mereka dan tapi juga bukan salah oragnisasinya sendiri sih.
Ada plus minusnya ternyata tentang kasus pacaran satu organisasi ini. Diantaranya adalah mereka yang pacaran akan merasa nyaman didalam organisasi tersebut, yah gimana enggak coba. Semakin sering organisasi itu kumpul toh intensitas pertemuan orang yang pacaran itu juga akan lebih banyak. Dan  mereka berpikir kalau gaya pacaran mereka itu positif karena nge-datenya sambil rapat.





 

Plus yang kedua adalah jadi lebih semangat datang rapat, jelas aja orang pas rapat itu kan di anter jemputnya sama bebeb sendiri jadi kenapa enggak coba. Kalau yang satu lagi males rapat kan masih ada yang satu juga yang bisa nyemangatin sampai pada akhirnya mereka berdua pun akan datang rapat. Selain itu kelebihan pacaran satu organisasi adalah satu sama lain tau kesibukan yang dirasakan dengan yang lainnya Jadi akan muncul sifat saling pengertian diantara mereka.
Terlalu banyak yang bisa mereka lakukan berdua didalam organisasi ini, yah semoga aja mereka yang pacaran dalam satu organisasi dan mempunyai semangat lebih dari yang lainnya itu bisa membawa oraganisasinya menjadi lebih baik.
Tapi yah itu, sebagaimana ada siang dan malam. Selain memiliki banyak kelebihan pacaran dalam satu organisasi ini memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya, kamu akan jadi anak yang Anti sosial. Ya kali rapat aja masih duduk sebelah-sebelahan kerja aja masih sebelah-sebelahan sampai lupa deh sama teman yang lain, lupa sama mereka yang membutuhkan kamu. Bisa jadi pacaran dalam satu organisasi ini membuat kamu kurang fokus dengan kepentingan organisasimu sendiri, gimana enggak kalau emang kamu bisa bagi konsentrasi rapat sama orang yang disebelahmu sih fine aja kali. Ya tapi kalau ternyata malah gak bisa, kamu malah lebih suka buat interaksi sama pacar mu sendiri karena hal-hal yang gak penting. Ya itu sih ngerugiin banget. Fenomena yang gak kalah dahsyatnya lagi yang akan terjadi dan pasti terjadi dalam kasus pacaran satu oraganisasi ini adalah pertikaian orang yang berpacaran. Berantem mereka tuh beda gak jenggut-jenggutan atau teriak-teriak di depan banyak orang tapi mereka akan memilih berantem secara diem-dieman. Ini nih yang bahaya, disaat mereka berantem mereka akan diem, iya diem juga di dalam oraganisasi. Bisa gak fokus rapatlah, gak ngerjain tugas kepanitiaannya lah karena gak bisa lagi koordinasi satu sama lain dan yang lebih parahnya lagi adalah mereka berdua sampai keluar dari organisasi itu.
Yailah, ternyata enggak banget yah dampak negatife dari pacaran satu organisasi. Please cukup deh, coba buat batesan yang seharusnya satu sama lain. Kalaupun udah terlanjur pacaran yah harus bisa belajar professional , bisa memilih-milih mana kepentingan pribadi dan kelompok dan semoga aja mereka itu tahu mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.